Senin, 27 Februari 2012

PROVINSI JAWA TENGAH: JAJARAN PENYULUHAN PERTANIAN HARUS SEMANGAT DAN KERJA KERAS

”Jadikan Tahun 2012 Sebagai Tahun Kerja Keras Mencapai Sukses Pembangunan Pertanian Dan Kehutanan Jawa Tengah Melalui Pemantapan  Penyuluhan Terpadu”.
Memasuki tahun 2012, maka pembangunan pertanian di Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas berat dalam meningkatkan produksi pertanian sebagai salah satu provinsi pilar penyangga pangan nasional.  Dengan demikian, para penyuluh harus tetap membangun semangat dan kerja keras untuk mendukung sukses pembangunan pertanian dalam arti luas.  Agar terjadi sinkronisasi dan sinergi dalam implementasi pembangunan pertanian, maka tema Rakor Penyuluhan tingkat Jateng yang dirumuskan adalah sangat tepat yaitu:  
Demikian disampaikan oleh Kepala Sekretariat BAKORLUH (Badan Koordinasi Penyuluhan) Provinsi Jateng Ir. Agus Wariyanto, SIP, MM saat menyampaikan laporan pada pembukaan acara Rakor Pemantapan Aksi Penyuluhan  Tingkat Provinsi Jateng Tahun 2012 yang diikuti sekitar 300 peserta se-Jateng digelar di Pendopo ”Pengayoman”, Kabupaten Temanggung (27/01/2012).
Hadir pada acara tersebut sekaligus memberikan pengarahan yaitu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kementerian Pertanian RI (DR. Ir. Momon Rusmono, MS), dan Sekretaris Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Kehutanan, Kementerian Kehutanan RI (Drs. Trisnu Danisworo, MS).  Sementara itu, Wakil Bupati Temanggung Ir. H Budiarto, MT juga mengikuti Rakor guna memberikan sambutan selamat datang, sekaligus menyampaikan potensi daerah dan keberhasilan Pemkab Temanggung dalam upaya pengembangan agribisnis.
Menurut Gubernur Jateng H. Bibit Waluyo yang diwakili oleh Drs. Sriyadhi, MM selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jateng berharap kedepan perlu terus memberikan semangat kepada seluruh pemangku kepentingan dan segenap Potensi Sumber pembangunan penyuluhan di Jawa Tengah, antara lain:  Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jateng, Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota, PERHIPTANI (Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) , KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), IPKINDO (Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia), HPHA (Himpunan Pelestari Hutan Andalan), GAPOKTAN, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) DHARMA TIRTA.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kementerian Pertanian RI (DR. Ir. Momon Rusmono, MS), mengemukakan bahwa sebagai tindak lanjut hasil Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2012 yang telah berlangsung tgl. 11-12 Januari 2012 di Jakarta, maka perlu dijabarkan dengan tindakan konkrit terhadap pentingnya upaya Percepatan dan Peningkatan Kinerja Pembangunan Pertanian melalui Pengembangan Sistem Penyuluhan Progresif, maka Rakor ini sangat strategis ikut mendukung terwujudnya 4 sukses pembangunan pertanian, yakni:  (1) Swasembada pangan berkelanjutan, (2) Peningkatan diversifikasi (penganekaragaman) pangan, (3) Peningkatan Nilai tambah, daya saing, dan nilai ekspor;  serta (4) Peningkatan kesejahteraan petani. 
”Disamping itu, dengan meningkatnya dukungan sarana, prasarana dan anggaran bertekad menjadikan tahun 2012 sebagai tahun kerja keras, sekaligus tahun kebangkitan kembali penyuluhan pertanian”, tegas Momon Rusmono.
Menurut Drs. Trisnu Danisworo, MS selaku Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan, Kementerian Kehutanan RI, pada tahun 2012 telah memberikan kepercayaan kepada Pemprov Jateng sebagai Provinsi Percontohan dalam Pengembangan Sistem Penyuluhan Kehutanan secara nasional.
”Dipilihnya Jateng sebagai Provinsi Percontohan dalam Pengembangan Sistem Penyuluhan Kehutanan secara nasional antara lain sebagai wujud kepercayaan dan kepedulian pemerintah pusat kepada Provinsi Jateng sebagai salah satu provinsi lumbung beras di Indonesia, sekaligus sebagai pilar penyangga pangan nasional.  Pada sektor kehutanan Provinsi Jateng sangat membanggakan karena telah 4 kali sebagai Juara Nasional Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam, tentu prestasi yang diraih ini tidak lepas dari kontribusi dan peranan para penyuluh di lapangan”, ujar Danisworo.


Konsolidasi dan Koordinasi

Gubernur Jateng berpesan bahwa dalam menyukseskan pembangunan pertanian, semua pihak harus meningkatkan konsolidasi internal dan meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang efektif dalam mendukung obsesi Jawa Tengah dalam gerakan moral  ”Bali Ndeso Mbangun Deso”.  Untuk mendukung target nasional surplus beras 10 juta ton tahun 2014, Jateng siap merealisasikan melalui tindakan riil yang dikawal oleh jajaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup Pertanian dalam arti luas, termasuk Sekretariat BAKORLUH dan kelembagaan Penyuluhan di Kabupaten/Kota, kecamatan hingga desa/kelurahan.
Dilain pihak, anomali iklim dan cuaca ekstrim akhir-akhir ini harus diantisipasi (angin besar, kelembaban tinggi, hujan deras yang menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor) harus diantisipasi dan menuntut kita di setiap kejadian dengan meningkatkan  4 hal, yaitu:  ”kepedulian sosial”, ”kesetiakawanan sosial”, saling tolong-menolong, dan gotong royong;  tidak terkecuali peran nyata dan proaktif dari para penyuluh di Jateng.

Selanjutnya, pendampingan dan pengawalan penyuluh dalam rangka mensukseskan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) sangat diperlukan.  Itulah sebabnya, para penyuluh setiap saat harus selalu siap siaga dan berada di tengah-tengah Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN).  Disisi lain, karena jumlah penyuluh belum mencukupi untuk ”Satu Desa, Satu Penyuluh”, maka Pemprov Jateng pada tahun 2012 akan mengakselerasikan Pembinaan Penyuluh Swadaya dan Penyuluh Swasta, sekaligus meningkatkan pelatihan bagi para penyuluh dibidang pertanian dalam arti luas termasuk di dalamnya bidang perikanan dan kehutanan.*****. (Agus Wariyanto)